YORDANIA – Meski kondisi keamanan di Palestina dan Suriah belum kondusif, relawan Pramuka tetap melakukan misi kemanusiaan. Bahkan, Pramuka berhasil menembus kamp-kamp pengungsian untuk mendistribusikan bantuan kepada para pengungsi kedua negara tersebut.
Itu disampaikan Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka urusan Pengabdian Masyarakat dan Siaga Bencana (Abdimasgana), Kak Eko Sulistio. Bantuan diberikan dari tanggal 7 sampai 19 Februari 2018.
“Bantuan yang didistribusikan ini berasal dari Darrut Tauhid Peduli, yang diwakili oleh Hendra Irawan, Direktur Marketing Komunikasi Darrut Tauhid. Saya mendampingi beliau. Dalam proses pendistribusian dibantu pihak KBRI Amman Yordania dan HPMI (Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia di Yordania),” ujar Kak Eko Sulistio saat dihubungi melalui alat telekomunikasi, Jumat (16/2/2018).
Menurut Kak Eko, tidak mudah menembus lokasi pengungsian Palestina dan Suriah. Di samping harus menghadapi masalah keamanan di suatu wilayah, relawan juga harus melawan suhu dingin ekstrem, yang kadang kala mencapai nol derajat celsius.Kesulitan lainnya yang dihadapi relawan Pramuka adalah terpisah-pisahnya lokasi pendistribusian. Sebab, ia harus pindah ke beberapa kamp pengungsian dalam satu waktu pendistribusian.
Sampai berita ini ditulis, kata Kak Eko, pendistribusian sudah dilakukan empat kali. Pertama, di kamp-kamp pengungsian Suriah di Provinsi Mafraq Yordania, di daerah kamp pengungsian masrouf dan kamp pengungsian Huwaizah.
Kedua, di kamp pengungsian Palestina di Provinsi Zarqo, dan kamp-kamp pengungsian Suriah. Ketiga, di kamp-kamp pengungsian Palestina di Provinsi Jerash, dan kamp-kamp pengungsian Gaza. Keempat, kamp-kamp pengungsian Palestina di sekolah penampungan UNRWA, Kota Amman.
Kak Eko menambahkan, bantuan lainnya berupa paket bantuan makanan untuk 550 keluarga pengungsi Palestina dan Suriah sejumlah kurang lebih 1 ton. Yaitu beras, gula garam, minyak goreng, keju, susu, teh, mie instan, roti, coklat, biskuit, tepung gandum, kacang-kacangan.
“Nilai total bantuan dalam Rupiah lebih dari Rp1 miliar,” ungkap pria yang telah mengibarkan bendera Merah Putih dan Gerakan Pramuka di gunung Kilimanjaro ini.
Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault mengapresiasi keberhasilan Kak Eko Sulistio yang sudah berjuang memberikan waktu, pikiran, dan tenaganya untuk membantu para pengungsi Palestina dan Suriah. Aksi-aksi kemanusiaan semacam ini, kata Adhyaksa, selalu dilakukan oleh para anggota Gerakan Pramuka baik di dalam maupun luar negeri.
“Di Gerakan Pramuka, Kak Eko Sulistio dikenal selalu turun untuk aksi-aksi kemanusiaan. Ia juga tidak pernah bosan mengajak adik-adik Pramuka untuk memupuk semangat kerelawanan. Doa saya dan keluarga besar Gerakan Pramuka untuk Kak Eko, semoga sehat selalu dan diberikan kelancaran, ” harap Menpora periode 2004-2009 ini.
“Yang penting kita adalah kemanusiaannya, jadi kita kirim bantuan. Sesuai dengan Pancasila yaitu (sila) kemanusiaan yang adil dan beradab kemudian dijalankan juga dari apa yang menjadi amalan di Dasa Dharma Pramuka,” lanjutnya.
Sumber : pramuka.or.id